TRAINING
AHLI MADYA K3 KONSTRUKSI (ADK3K)

Maraknya pembangunan Infrastruktur belakangan ini di Indonesia patut mendapatkan apresiasi. Namun dibalik maraknya pembangunan infrastruktur tersebut, keselamatan kerja di sektor konstruksi harus tetap menjadi prioritas utama. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, kasus kecelakaan kerja hingga November 2016 tercatat 101.367 kejadian, dimana konstruksi adalah sektor industri penyumbang terbesar kecelakaan kerja di Indonesia oleh karena itu untuk para pekerjan wajib mengikuti Training Ahli K3 Madya Konstruksi secara resmi yang bersetifikat BNSP.

Tingginya angka kecelakaan pada sektor kontruksi disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu diantaranya adalah masih lemahnya hukum maupun sanksi di bidang K3,  penerapan Sistem Manajemen K3 yang belum optimal, kurangnya komitmen perusahaan akan pentingnya K3, serta kurangnya pendidikan dan pelatihan K3 bagi SDM konstruksi.

Supaya penerapan K3 di sektor konstruksi tersebut bisa optimal, diperlukan tenaga kerja yang memahami K3 dan sudah memiliki sertifikasi kompetensi dibidang K3. Dengan memiliki sertifikasi kompetensi di bidang K3 maka seseorang akan mendapatkan bukti pengakuan tertulis atas kompetensi yang dikuasainya. Sertifikasi kompetensi keahlian K3 mengacu pada SKKNI K3 Nomor KEP.42/MEN/III/2008 dan SKKNI No. KEP.248/MEN/V/2007.